28/07/11

Komunikasi Personal Dan Khalayak Massa


*Komunikasi Personal  
Dari sudut aktivitasnya, komunikasi antarmanusia itu melalui beberapa-tahap, yaitu tahap intrapribadi (intrapersonal communication), kemudian tahap komunikasi antarpribadi (interpersonal communication), dan group communication.
Intrapersonal communication adalah komunikasi dengan dirinya sendiri. Ini merupakan cara di mana individu mengolah informasi atas dasar pengalaman hidup mereka sendiri. Oleh karena itu, komunikasi akan mengalami hambatan/kendala yang serius apabila yang melakukan komunikasi itu memiliki pengalaman hidup yang sangat berbeda. Ada yang mengatakan bahwa intrapersonal communication itu tidak lain adalah proses berpikir yang terjadi pada diri seseorang sebelum mengambil keputusan untuk menerima atau menolak stimulus yang dihadapinya.
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) sering dilakukan secara tatap muka (face to face) . Oleh karena itu, bahasa/kata-kata merupakan sarana utamanya. Sekalipun demikian, penggunaan secara kombinasi dan sekaligus antara berbagai simbol-simbol lainnya, seperti gerakan tangan, ekspresi wajah dan sebagainya tentulah lebih positif karena dapat lebih mempertegas makna informasi dalam komunikasi yang sedang dilakukan.
Dalam definisi komunikasi antarpribadi berdasarkan komponen, kita dapat melakukan identifikasi komponen-komponen utama dari komunikasi antarpribadi tersebut, sementara dalam definisi berdasarkan hubungan atau diadik, komunikasi antarpribadi didefinisikan sebagai komunikasi yang berlangsung antara 2 orang yang mempunyai hubungan yang jelas; dalam definisi berdasarkan pengembangan, komunikasi antarpribadi didefinisikan sebagai suatu perkembangan atau kemajuan dari komunikasi tak-pribadi pada satu ekstrem ke komunikasi pribadi di ekstrem yang lain.
Komunikasi antarpribadi dibedakan dari jenis komunikasi yang lain karena
 (1) prediksi lebih didasarkan atas data psikologis ketimbang data sosiologi;
(2) prediksi didasarkan atas pengetahuan yang menjelaskan (explanatory knowledge) tentang satu sama lain; dan
(3) perilaku didasarkan pada aturan-aturan yang ditetapkan secara pribadi. Hubungan antarpribadi terbina melalui tahap-tahap. Setidak-tidaknya ada lima tahap kontak, keterlibatan, keakraban, perusakan, dan pemutusan. Sementara itu daya tarik antarpribadi bergantung pada sedikitnya lima faktor, yaitu: daya tarik (fisik dan kepribadian); kedekatan; pengukuhan; kesamaan; dan komplementaritas.
Group communication adalah komunikasi antara seseorang dengan sejumlah orang yang berkumpul bersama-sama dalam bentuk kelompok. Kelompok ini bisa kecil, tetapi bisa juga besar. Besar-kecilnya jumlah anggota komunikasi kelompok ini tidak dapat dijadikan sebagai ukuran untuk menyebut besar-kecilnya komunikasi kelompok. Yang jelas, smal group communication (komunikasi kelompok kecil) itu bersifat lebih rasional, face to face, kohesinya lebih kuat, dan terjadi solidaritas yang dinamis. Komunikasi pada kelompok kecil ini menguntungkan karena tanggapan para komunikan terhadap komunikator dapat langsung saat itu (bersifat dialogis).
Large group communication tidak lain adalah kelompok komunikan yang jumlahnya banyak/besar. Komunikan hampir-hampir tak punya peluang untuk memberi respons verbal kepada komunikator. Jadi, situasi dialogis tidak ada. Pada large group communication ini sering kali terjadi contagion mentale atau biasa disebut dengan wabah mental. Misalnya saja, ada salah seorang bertepuk tangan maka dengan segera akan diikuti oleh yang lain, demikian pula apabila seseorang mengucapkan yell-yell tertentu maka akan segera diikuti yang lain pula. Itulah sebabnya orang-orang di dalam komunikasi kelompok besar ini sering kali mengalami regresi intelektualita, tetapi emosinya menaik. Jangan heran kalau di dalam large group communication ini mudah untuk digerakkan sesuai dengan keinginan komunikator (mungkin positif, akan tetapi mungkin juga negatif).
 
*Komunikasi Informal dan Khalayak Massa  
Pengakuan sosiologi pertama tentang arti pentingnya individu dalam menjembatani media massa dengan publik pada umumnya adalah merupakan bagian dari penelitian (studi perintis) mengenai perilaku memilih yang dilakukan oleh Lazarsfeld dan kawan-kawannya selama kampanye presiden tahun 1940. Dalam penelitian ini Lazarsfeld memperkenalkan sebuah metode penelitian baru yang dinamakan panel technique.
Reinforcement effect dapat juga dipahami dalam hubungannya dengan homogenitas politis kelompok-kelompok sosial. Hasil penelitian telah menunjukkan berulangkali bahwa orang-orang telah memilih "secara kelompok", artinya bahwa orang-orang yang berada dalam gereja, keluarga, klub-klub sosial dan kelompok kelembagaan yang sama cenderung untuk memilih atau memberikan suara yang sama.
Charles R. Wright menegaskan bahwa dalam bentuknya yang lebih umum kata pemuka pendapat menunjukkan individu-individu yang melalui kontak-kontak personalnya sehari-hari, mempengaruhi orang lain dalam pembentukan keputusan dan pendapat. Pemuka pendapat tidak perlu merupakan pemimpin-pemimpin formal suatu masyarakat atau orang-orang yang memegang jabatan tertentu berdasarkan prestise sosial.
Robert K. Merton melalui penelitiannya telah menemukan adanya pemuka pendapat sebagai local influentials (tokoh lokal) dan cosmopolitan influentials (tokoh kosmopolitan) dalam mempengaruhi perilaku anggota masyarakat. Antara local influentials dengan cosmopolitan influentials menunjukkan perilaku komunikasi yang berbeda.
Media massa yang dapat menjangkau khalayak yang lebih luas tidak dapat secara otomatis dinyatakan memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan komunikasi lainnya. Sangat dimungkinkan bentuk komunikasi lainnya yang hanya memiliki jangkauan yang kecil justru memiliki pengaruh yang lebih besar daripada media massa dalam mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan.
Dalam perspektif sosiologi, kepemimpinan pendapat bukanlah sifat individu, seperti ciri kepribadian, tetapi merupakan suatu tindakan sosial (social act) atau serangkaian tindakan yang melibatkan interaksi antara dua orang individu atau lebih. Minat sosiologi berfokus pada pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Pada kondisi-kondisi apakah interaksi itu cenderung terjadi, sifat interaksi, keteraturan dalam karakteristik sosial dari orang-orang yang cenderung memainkan peranan sebagai pemuka pendapat pada berbagai macam persoalan di dalam kondisi-kondisi yang berlainan dan perilaku komunikasi serta aktivitas-aktivitas lain dari orang yang memainkan peranan sebagai pemuka pendapat atau sebagai pengikut mengenai beberapa topik dan masih banyak lagi yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar,kritik dan saran anda,akan membantu dalam memperbaiki blog ini.terima kasih...