28/07/11

Sosiologi Organisasi


TEORI ORGANISASI

*Teori-teori Organisasi
Menurut teori organisasi klasik, rasionalitas, efisiensi, dan keuntungan ekonomis merupakan tujuan organisasi. Teori ini juga menyatakan bahwa manusia itu diasumsikan bertindak rasional sehingga secara rasional dengan menaikkan upah, produktivitas akan meningkat.
Max Weber dengan konsep birokrasi idealnya menekankan pada konsep otoritas dan kekuasaan yang sah untuk melakukan kontrol kepada pihak lain yang berada di bawahnya sehingga organisasi akan terhindar dari penyalahgunaan kekuasaan dan ketidakefisienan.
Frederick Taylor mengajukan konsep "manajemen ilmiah" yang inti gagasannya adalah "bagaimana cara terbaik untuk melakukan pekerjaan". Untuk ini Taylor membuat standardisasi mulai dari seleksi (rekruitmen), penempatan, yang menurutnya merupakan sistem hubungan kerja antara manusia dengan mesin sehingga dengan semua itu, pekerjaan dapat dianalisis secara ilmiah.
Henry Fayol mengembangkan teori yang memusatkan perhatiannya pada pemecahan masalah-masalah fungsional kegiatan administrasi. Fayol mengajukan konsep Planning, organizing, command, coordination, dan control yang menjadi landasan bagi fungsi dasar manajemen. Fayol juga mengemukakan empat belas prinsip yang sangat fleksibel yang digunakan sebagai dasar bagi manajer dalam mengelola organisasi. Keempat belas prinsip itu adalah pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, kesatuan perintah, kesatuan arah, mengutamakan kepentingan umum, pemberian upah, sentralisasi, rantai perintah, ketertiban, keadilan, kestabilan masa kerja, inisiatif, dan semangat korps. Gagasan Fayol sendiri didukung oleh koleganya di AS yaitu Gulick, Urwick, Mooney dan Reiley.
Meskipun mendapat banyak kritik yang menganggap bahwa teori-teori klasik itu telah mengabaikan faktor humanistik, deterministik, dan tertutup, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa teori klasik merupakan peletak dasar dari teori-teori administrasi modern.

*Dinamika Kelompok dalam Organisasi
Teori neoklasik dan modern muncul sebagai reaksi atas konsep-konsep yang dikemukakan oleh para ahli teori klasik meskipun tidak sepenuhnya mengabaikan prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh teori klasik.
Pendekatan yang dilakukan oleh ahli teori neoklasik dan modern ini adalah pendekatan perilaku atau bahavioral approach (human relation approach). Pendekatan ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen yang dikenal dengan Hawthorne Experiment yang secara garis besar dibagi dalam 4 tahap. Pertama mengkaji efek lingkungan dari produktivitas pekerja. Kedua, melakukan konsultasi dengan pekerja yang ikut eksperimen. Ketiga, melakukan wawancara dengan pekerja (yang tidak ikut eksperimen) melalui pertanyaan terbuka. Tahap keempat, adalah eksperimen yang dikenal dengan bank - wiring - room experiment.
Hasil eksperimen tersebut adalah
(1) sistem sosial para pekerja ikut berperan dalam organisasi formal,
 (2) imbalan nonfinansial dan sanksi berperan dalam mengarahkan perilaku pegawai,
(3) kelompok ikut berperan dalam menentukan kinerja dan sikap anggota kelompok,
 (4) munculnya pola kepemimpinan informal,
(5) komunikasi yang makin intensif,
 (6) kepuasan dan kenyamanan bekerja meningkat,
 (7) pihak manajemen dituntut untuk lebih memahami situasi sosial.
 Experiment Hawthorne menjadi pemicu munculnya beberapa pemikiran baru (yang masih dalam kerangka humanistik) dari Follets dan Barnard termasuk McGregor dengan teori X dan Y-nya.
 Termasuk munculnya teori sistem yang melihat organisasi sebagai suatu sistem yang memiliki
 (1) subsistem teknis,
 (2) subsistem sosial,
 (3) subsistem kekuasaan
 Kemudian, juga munculnya teori kontingensi yang dibangun atas dasar prinsip-prinsip yang telah dikembangkan oleh pendekatan sistem. Teori kontingensi ini pada prinsipnya melihat bahwa organisasi harus berlandaskan pada sistem yang terbuka (open system concept).

STRUKTUR  ORGANISASI

*Struktur Organisasi dan Perbedaan Wewenang
Struktur di dalam suatu organisasi menjadi sangat penting manakala struktur tersebut berfungsi sebagai alat dalam mencapai tujuan organisasi. Secara formal, suatu struktur mempunyai ciri, antara lain memiliki pola yang mapan, memiliki bagian-bagian, ada koordinasi atau hubungan hierarkis dan memiliki pedoman bagi kebijakan, prosedur, ukuran dan sistem evaluasi.
Ada 3 fungsi dari struktur organisasi, yaitu harus menghasilkan keluaran, meminimalkan pengaruh tingkat individu, dan merupakan kerangka dalam penggunaan kekuasaan. Komponen utama dari struktur organisasi, yaitu hierarki, di mana perluasan secara vertikal dan horizontal dapat terjadi di sini, dan kesatuan rantai perintah di mana kesatuan dalam penugasan dapat dilakukan.
Wewenang dan pembagian wewenang di dalam organisasi mengacu kepada pemberian wewenang pada seseorang dalam posisi tertentu di dalam organisasi.

*Faktor-faktor yang Berkaitan dengan Struktur Organisasi
Ada 3 faktor yang berkaitan erat dengan struktur organisasi yaitu kompleksitas, formalisasi dan sentralisasi. Kompleksitas sendiri terdiri dari 3 bagian, yaitu diferensiasi horizontal, diferensiasi vertikal, dan sebaran secara spasial.
Sedangkan sentralisasi memiliki 4 kemungkinan sehubungan dengan pengembalian keputusan, antara lain pengambilan keputusan yang sangat sentralisasi, sentralisasi, desentralisasi, dan sangat desentralisasi.

*Hubungan Kerja dan Struktur Organisasi
Hubungan kerja dan organisasi terdiri dari 3 bagian, yaitu:
1. hubungan kerja dalam organisasi;
2. tata formal dan tata informal dalam organisasi;
3. pedoman hubungan kerja dalam organisas.

Hubungan kerja dalam organisasi mempunyai makna bahwa organisasi itu menunjuk pada suatu aktivitas sosial yang teratur dengan tujuan tertentu. Dalam pengertian ini organisasi memiliki implikasi pada kemampuan untuk mengontrol hubungan-hubungan antarmanusia untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu, hubungan manusia di dalam organisasi menjadi penting di mana hal tersebut menyangkut pemahaman mengenai kekuatan-kekuatan dan akibat dari perilaku orang per orang maupun kelompok-kelompok yang ada di dalam organisasi. Dalam suatu organisasi hubungan antaranggotanya diarahkan pada usaha untuk memahami dan menciptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya kerja sama di antara mereka untuk mencapai tujuan.
Tata formal dan tata informal di dalam organisasi pada dasarnya mengacu kepada perangkat aturan atau tatanan yang mengatur bagaimana kerja sama itu dilakukan dan bagaimana tujuan itu dicapai. Pada setiap organisasi selalu memiliki aturan-aturan dimaksud baik yang tertulis (formal) dan dapat dirasakan eksistensinya oleh seluruh anggota organisasi maupun yang tidak tertulis (informal), tidak mengikat secara ketat, dan lebih merupakan kesepakatan dari anggota organisasi yang eksistensinya sangat dirasakan.
 Pedoman hubungan kerja dalam organisasi mengacu pada aturan atau ketentuan dasar organisasi yang mengatur mengenai hak dan kewajiban serta fungsi dan tugas serta tanggung jawab masing-masing dalam organisasi formal.

DIMENSI-DIMENSI LINGKUNGAN ORGANISASI

*Batasan Pengertian Lingkungan Organisasi
Hubungan secara sosiologi dapat berarti segala sesuatu yang mendorong dan mempengaruhi tingkah laku individu maupun kelompok. Setiap organisasi pasti akan selalu berhubungan dengan lingkungan, baik itu lingkungan fisik maupun nonfisik. Hubungan keduanya bersifat resiprokal, yaitu berupa hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi. Dalam hal ini, Scott (1991) menggambarkan 4 tingkatan lingkungan yang meliputi
1. tingkat perangkat organisasi;
2. populasi organisasi;
3. wilayah organisasi;
4. organisasi fungsional.

*Dimensi-dimensi Lingkungan Organisasi
Ada 2 dimensi lingkungan, di mana organisasi itu berada, yaitu pertama dimensi lingkungan yang dipandang sebagai karakteristik dasar lingkungan organisasi, dan dikenal sebagai kondisi umum lingkungan organisasi. Kedua, dimensi lingkungan yang secara langsung berpengaruh terhadap perkembangan organisasi dan dikenal dengan kondisi khusus lingkungan organisasi.
Kondisi umum lingkungan menggambarkan dimensi lingkungan yang melatarbelakangi perkembangan organisasi. Misalnya, kemampuan baca tulis, tingkat pendidikan masyarakat, tingkat urbanisasi, dan sistem ekonomi, sedangkan kondisi khusus lingkungan berkaitan erat dengan perkembangan organisasi. Ini mencakup, antara lain kondisi teknologi, sistem hukum, kondisi politik, kondisi ekonomi, kondisi demografis, kondisi ekologis dan kondisi budaya.

*Pengaruh Lingkungan terhadap Organisasi
Di kalangan ahli sosiologi ada perbedaan pendapat mengenai cara memandang lingkungan organisasi, di satu sisi lingkungan organisasi adalah sesuatu yang nyata ada di luar suatu jadi bersifat objektif. Di sisi lain, lingkungan organisasi adalah bagaimana anggota organisasi itu memandang keberadaannya, jadi sifatnya subjektif. Tetapi keduanya mempunyai kesamaan bahwa lingkungan organisasi adalah sesuatu yang sifatnya eksternal, berada di luar organisasi, mempunyai hubungan dan berpengaruh secara timbal balik terhadap organisasi.
Dalam suatu lingkungan yang hanya memiliki sedikit sumber alam biasanya satu organisasi akan bersifat efisien. Bisa saja suatu organisasi tinggal di tempat yang sumber alamnya langka, tetapi organisasi itu memindahkan kegiatan usahanya ke tempat lain yang hanya akan sumber alam dengan konsekuensi biaya menjadi tinggi atau tetap tinggal di tempat itu, tetapi dengan penyesuaian kinerjanya terhadap lingkungan secara lebih efisien meskipun kegiatannya sulit berkembang.
Hubungan anara organisasi dengan lingkungan dijelaskan pula melalui tingkat penempatan lingkungan, konsep ini mengacu kepada persamaan dan/atau perbedaan yang terdapat dalam lingkungan tertentu. Pada lingkungan yang sifatnya homogen, organisasi akan mengembangkan pola yang sederhana.
Sebaliknya pada lingkungan yang sifatnya heterogen, pola pengembangan organisasi menjadi kompleks.
Setiap organisasi memiliki tingkat ketahanan yang berbeda-beda atas tekanan dari luar, dan ini tergantung pada kondisi keuangan, organisasi itu. Tekanan dapat berupa tekanan politis maupun ekonomis. Untuk ini organisasi akan menyesuaikan diri dengan cara mengadaptasikan diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar,kritik dan saran anda,akan membantu dalam memperbaiki blog ini.terima kasih...